Mengapa para pemuda menggangap bahwa kekalahan jepang sebagai vacuum of power
Sejarah
fazzahroh8463
Pertanyaan
Mengapa para pemuda menggangap bahwa kekalahan jepang sebagai vacuum of power
1 Jawaban
-
1. Jawaban ColossusShadow
Pada bulan Februari 1943, pasukan-pasukan negara Poros (trio negara poros yang terdiri dari Jepang, Jerman & Italia) yang menyadari bahwa kekalahan mereka makin dekat; Jepang mulai menarik simpati negara-negara jajahannya. Pada tahun 1944, Jepang melalui Perdana Menteri Koiso mengumumkan bahwa Hindia Timur (Indonesia) akan diberi kemerdekaan di kemudian hari. Dengan memberi janji seperti itu, maka Jepang mengharapkan bahwa Sekutu akan datang ke daerah-daerah bekas jajahan Jepang sebagai penyerbu bukan sebagai pembebas. Dengan kata lain; perlu dicatat bahwa dalam hal ini ada permainan "kerjasama" tersembunyi antara Jepang dengan Sekutu.
Ya, jadi saat para pemuda Indonesia santer mendengar bahwa Jepang melakukan gencatan senjata (alias menyerah kepada Sekutu); terjadi momen vacuum of power yang artinya untuk kekuasaan atas Indonesia untuk sementara kosong; tidak dipegang oleh siapapun. Tapi semuanya berubah saat Sekutu datang "melucuti" Jepang yang ada di Indonesia... terjadilah bulan-bulan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia oleh rakyat terhadap Sekutu, yang juga sekaligus ingin menguji kekuatan Indonesia sebagai negara baru. Contoh perang mempertahankan kemerdekaannya antara lain adalah Peristiwa Medan Area & Peristiwa 10 November di Surabaya.
Saat mempertahankan kemerdekaan secara fisik mulai menuai kecaman dunia internasional dan mulai dianggap "kuno", dimulailah cara baru yaitu lewat perundingan diplomasi. Contohnya seperti Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, Perjanjian Roem-Royen (Roijen) & Konferensi Meja Bundar (KMB).
Kesimpulan: karena pada saat itu terjadi kekosongan kekuasaan(tidak ada yang memeritah)