PPKn

Pertanyaan

beberapa pertemuan dalam gerakan pembebasan muslim moro terjadi peda tahun

2 Jawaban

  • 1996 dan 2001
    *maaf kalau salah
  • Front Pembebasan Nasional Moro (bahasa Inggris: Moro National Liberation Front, disingkat MNLF) adalah sebuah organisasi politik sekesionis di Filipina yang didirikan pada 1972.[2][5] Kelompok tersebut mualanya adalah sebuah grup pecahan dari Gerakan Kemerdekaan Muslim.[2] MNLF merupakan salah satu organisasi utama dari golongan separatis Moro selama sekitar dua dekade dari 1970an.[2] Kelompok tersebut berjuang demi kemerdekaan Bangsamoro yang meliputi wilayah Mindanao, Palawan dan Sulu.[6]
    Front Pembebasan Nasional Moro
    Terlibat dalam Konflik Moro


    Bendera dan logo MNLF
    Aktif
    21 Oktober 1972 – 2 September 1996 (Sebagai kelompok separatis)[1]
    2 September 1996 – sekarang (Sebagai organisasi politik)
    Ideologi
    Penentuan nasib sendiri Bangsamoro
    Egalitarianisme
    Pemimpin
    dipersengketakan sejak 1996 – Nur Misuari (MNLF), Alvarez Isnaji (kelompok Isnaji), Habib Mujahab Hashim (MNLF-ICC), Hadja Bainon Karon (Komite Wanita MNLF), Dimas Pundato (MNLF-RG), Muslimin Sema (EC-15), Hatimil Hassan (EC-15) and Abul Khayr Alonto (MNLF)[2]
    Pusat
    Sulu
    Sekutu
    Malaysia (awalnya)[3][4]
    Musuh
    Republik Filipina
    Abu Sayyaf
    Kelompok Maute
    Pejuang Kemerdekaan Islam Bangsamoro
    Situs web
    mnlfnet.com
    Pada 1996, MNLF menandatangani sebuah perjanjian damai dengan pemerintah Filipina dengan kesepakatan untuk membuat Kawasan Otonomi Muslim Mindanao, sebuah kawasan yang terdiri dari dua provinsi daratan utama dan tiga provinsi pulau dimana penduduk yang didominasi Muslim menikmati pemerintahan sendiri.[7] Nur Misuari diangkat sebagai gubernur kawasan tersebut namun masa jabatannya berakhir dalam kekerasan ketika ia memimpin pemberontakan yang gagal melawan pemerintah Filipina pada November 2001,[7] dan melarikan diri ke Sabah sebelum dikembalikan ke Filipina oleh otoritas Malaysia.[8][9][2]
    MNLF secara internasional diakui oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Uni Parlementer Negara-Negara Anggota-nya.[10] Sejak 1977, MNLF telah menjadi anggota pengamat OKI.[11] Pada 30 Januari 2012, MNLF menjadi anggota pengamat Uni Parlementer Kerja Sama Islam, pada saat sesi global UPKI ke-7 yang diadakan di Palembang, Indonesia..

Pertanyaan Lainnya