jelaskan sebab keruntuhan kediri
Sejarah
sidik105
Pertanyaan
jelaskan sebab keruntuhan kediri
2 Jawaban
-
1. Jawaban yulia558
Suku Tengger sendiri adalah pemeluk agama Hindu lama. Tidak seperti umat Hindu lainnya yang beribadah di candi-candi, Suku Tengger justru melakukan peribadatan di punden, danyang dan poten. Nah poten inilah yang menjadi tempat diselenggarakannya Upacara Kasada. Poten merupakan sebidang tanah di lautan pasir di kaki Gunung Bromo dan terdisi dari beberapa bangunan dan ditata dalam suatu komposisi.
Upacara Kasada dilakukan Suku Tengger sebagai bentuk rasa syukur atas hasil ternak dan pertanian yang melimpah, memohon agar dijauhkan dari malapetaka, serta yang utama adalah sebagai peringatan pengorbanan Raden Kesuma, anak Jaka Seger dan Lara Anteng, penguasa Suku Tengger di zaman dulu.
Dalam upacara Kasada, masyarakat Suku Tengger berkumpul dengan membawa hasil bumi dan peternakan yang ditata di tempat bernama ongkek. Mereka berbondong-bondong membawa sesajen ini ke kawah Gunung Bromo untuk kemudian dilemparkan ke dalamnya.
Uniknya, acara Upacara Kasada ini juga dimanfaatkan pengemis dan warga suku Tengger yang tinggal di pedalaman untuk berebut mendapatkan ongkek yang berisi sesajen tadi. Bahkan tidak sedikit dari mereka yang sengaja datang jauh-jauh hari dan membuat tempat tinggal sementara di Gunung Bromo.
Terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui warga Suku Tengger supaya Upacara Kasada ini berlangsung khikmad. Upacara Kasada dimulai dengan pengukuhan sesepuh Tengger. Lalu ada pula pagelaran sendratari yang mengisahkan kehidupan Rara Anteng dan Jaka Seger di Desa Ngadisari.
Upacara Sukasada juga menjadi salah satu tes yang harus dilalui calon dukun. Jika calon dukun ini melakukan kesalahan dalam prosesi Upacara Kasada, maka ia akan gagal ditunjuk sebagai dukun.
Upacara Sukasada dilanjutkan tepat tengah malam, dimana pelantikan dukun dan pemberkatan masyarakat di padang pasir Gunung Bromo. Seorang dukun sangat dihormati di kalangan suku Tengger karena merupakan pemimpin keagamaan. Maka dari itu, seorang dukun harus lulus ujian menghafal mantra-mantra sebelum dilantik.
Setelah itu, barulah ongkek tersebut dikorbankan di Puden Cemara Lawan dan dilempar ke kawah Gunung Bromo yang menandai puncak Upacara Kasada.
-
2. Jawaban jhonlock
Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Kediri
Faktor Penyebab Runtuhnya Kerajaan Kediri – Indonesia merupakan sebuah negara yang heterogen dengan berbagai suku, budaya, adat-istiadat, dan aspek lainnya yang mewarnai. Hal ini dapat pula disebabkan karena sejarah Indonesia yang kental dan khas dengan budaya masing-masing yang dibawa oleh setiap kerajaan yang berjaya pada masanya. Ya, melalui sejarah Anda tentu tahu bahwa sebelum dicanangkan nama ‘Indonesia’, terdapat begitu banyak kerajaan yang tersebar hingga ke seluruh pelosok nusantara, bukan? Salah satuny adalah Kerajaan Kediri yang merupakan sebuah kerajaan besar di Jawa pada masanya. Kerajaan Kediri ini termasuk sebagai Kerajaan Mataram Kuno yang berada di bawah pemerintahan Mapanji Garasakan.
Arsip yang menyebutkan mengenai silsilah raja-raja Kediri, pemerintahan yang memegang tampuk kekuasaan, wilayah kekuasaan dari Kerajaan Kediri, serta faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Kediridiperoleh dari beberapa prasasti kerajaan yaitu sebagai berikut:
Prasasti Banjaran (1052 M) yang berisi mengenai kemenangan Panjalu atau Kediri dari Jenggala.Prasasti Hantang (1135 M) yang merupakan lanjutan dari Prasati Banjaran dengan penjelasan berupa Panjalu atau Kadiri yang berada di bawah pemerintahan Raja Jayabaya. Terdapat pula semboyan kerajaan berupa Panjalu Jayati yang mempunyai arti berupa Panjalu Menang. Berdasarkan sejarahnya, prasati ini dibuat untuk dijadikan sebagai piagam atas kesetiaan penduduk Desa Ngantang selama berperang dengan Jenggala.Prasati Jepun (1144 M)Prasasti Talan (1136 M)Terdapat pula bukti peninggalan Kerajaan Kediri berupa seni sastra. Hal ini berkaitan dengan kegemaran pemerintahan Kerajaan Kediri yang memberikan perhatian kepada seni sastra. Salah satu karya sastra yang terkenal hingga saat ini adalah Kitab Bharatayuddha dengan Mpu Sedah dan Mpu Panuluh sebagai penulisnya. Kitab ini menceritakan mengenai peperangan antara Pandawa dan Korawa yang dimenangkan oleh Pandawa.Selain itu, terdapat pula karya sastra berupa Kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya yang ditulis oleh Mpu Panuluh.
Faktor penyebab runtuhnya Kerajaan Kediri masih berhubungan dengan perebutan kekuasaan pemerintahan yang merupakan ekor permasalahan dari pemecahan Kerajaan Medang Kamulan menjadi dua, yaitu Kerajaan Jenggala dan Kerajaan Panjalu atau Kediri. Awalnya, pemecahan Kerajaan Medang Kamulan bertujuan untuk mencegah terjadinya perang saudara karena dua putra Airlangga berusaha untuk memperoleh kekuasan dan memegang tampuk pemerintahan. Meskipun begitu, berhubungan dengan faktor iri dengan kejayaan Kerajaan Kediri, tetap terjadi perang saudara antara kedua kerajaan dan dimenangkan oleh Kerajaan Kediri. Kerajaan ini runtuh justru disebabkan karena kedudukan dalam pemerintahan diambil oleh Ken Arok yang mendirikan Kerajaan Singasari.