Kemukakan usaha pemerintah /menumpas G30 s pki 1965
Sejarah
AdrianGanteng5209
Pertanyaan
Kemukakan usaha pemerintah /menumpas G30 s pki 1965
1 Jawaban
-
1. Jawaban rizki1160
maaf kalau salah....
Pelaksanaan penumpasan G 30S/PKI baik di pusat maupun di daerah
1) Tanggal 1 Oktober 1965
Operasi yang dipimpin Kolonel Sarwo Edhi Wibowo dapat merebut kembali RRI dan Kantor Telkomunikasi sekitar pukul 19.00. Selanjutnya Mayor Jenderal Soeharto selaku pimpinan sementara Angkatan Darat mengumumkan lewat RRI yang isinya sebagai berikut: Adanya usaha usaha perebutan kekuasaan oleh yang menamakan dirinya Gerakan 30 September; Telah diculiknya enam tinggi Angkatan Darat; Presiden dan Menko Hankam/Kasab dalam keadaan aman dan sehat; Kepada rakyat dianjurkan untuk tetap tenang dan waspada.
2) Tanggal 2 Oktober 1965
Operasi RPKAD yang dipimpin Kolonel Sarwo Edhi Wibowo dan Batalyon 328 Para Kujang berhasil menguasai beberapa tempat penting dapat mengambil alih beberapa daerah termasuk daerah sekitar bandar udara Halim Perdanakusumah yang menjadi pusat kegiatan Gerakan 30 September.
3) Tanggal 3 Oktober 1965
Dalam operasi pembersihan di kampung Lubang Buaya atas petunjuk seorang anggota polisi, Ajun Brigadir Polisi Sukitman diketemukan sebuah sumur tua tempat jenazah para perwira Angkatan Darat dikuburkan. Mereka yang menjadi korban kebiadaban PKI tersebut mendapat penghargaan sebagai Pahlawan Revolusi.
4) Tanggal 4 Oktober 1965
Mayjen Soeharto memimpin satuan amphibi (KKO) Korp Komando AL segera mengambil jenazah di sumur tua kemudian diangkut ke RSAD dan disemayamkan di Mabes AD.
5) Tanggal 5 Oktober 1965
Bertepatan dengan HUT ABRI, dilakukan pemakaman jenazah korban G 30 S/PKI di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Sebagai Inspektur upacara adalah Jenderal AH. Nasution. Selanjutnya dilakukan upaya penumpasan dan pengejaran terhadap tokoh-tokoh PKI dan pendukungnya seperti di Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Solo, Wonogiri, Klaten, Boyolali, Jawa Timur, dan Bali.
Untuk menumpas G 30 S/PKI di Jawa Tengah, diadakan operasi militer yang dipimpin oleh Pangdam VII, Brigadir Suryo Sumpeno. Penumpasan di Jawa Tengah memakan waktu yang lama karena daerah ini merupakan basis PKI yang cukup kuat dan sulit mengidentifikasi antara lawan dan kawan. Untuk mengikis sisa-sisa G 30 S/PKI di beberapa daerah dilakukan operasi-operasi militer berikut: Operasi Merapi di Jawa Tengah oleh RPKAD di bawah pimpinan Kolonel Sarwo Edhie Wibowo; Operasi Trisula di Blitar Selatan dilakukan Kodam VIII/Brawijaya yang dipimpin Mayjen M. Yasin dan Kolonel Witarmin; Operasi Kikis di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Usaha-usaha penangkapan tokoh-tokoh PKI yang terlibat G 30 S/PKI secara langsung atau tidak langsung, antara lain: Lettu Dul Latief ditangkap di Jakarta pada 9 Oktober 1965; Kamaruzaman, Sadisman ditangkap di Jakarta; Untung Sutopo ditangkap di Tegal pada 11 Oktober 1965; DN. Aidit ditangkap di Sambeng, Solo pada 22 November 1965. Ketika akan dibawa ke Jakarta, DN Aidit berusaha lari kemudian ditembak di daerah Boyolali); Utomo Ramelan (Walikota Solo) juga ditangkap di Solo dan dibawa ke Jakarta; Kol. Sakirman ditangkap di Semarang; Mayor Mulyono ditangkap di Yogyakarta.